Attack-Attack I kissed a girl

Kamis, 29 Desember 2011

Pembangunan Koperasi di Indonesia

Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri (self help).

A. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi

Koperasi bukan kumpulan modal, dengan demikian tujuan pokoknya harus benar-benar mengabdi untuk kepentingan anggota dan masyarakat di sekitarnya. Pembangunan koperasi di Indonesia dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu masalah internal dan eksternal koperasi.

 Masalah internal koperasi antara lain: kurangnya pemahaman anggota akan manfaat koperasi dan pengetahuan tentang kewajiban sebagai anggota. Harus ada sekelompok orang yang punya kepentingan ekonomi bersama yang bersedia bekerja sama dan mengadakan ikatan sosial. Dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi ke arah sasaran yang benar.
 Masalah eksternal koperasi antara lain iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan efektif untuk perjuangan koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.

B. Kunci Pembangunan Koperasi

Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemerataan tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai pada tahun 1986, sehingga dampaknya baru bisa dirasakan paling tidak 15 tahun setelahnya.

Berbeda dengan Ace Partadiredja, Baharuddin berpendapat bahwa faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih perlu diperbaiki lagi.

Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerja sama di bidang sosial (gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang usaha dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi.

Ketiga masalah di atas merupakan inti dari masalah manajemen koperasi dan merupakan kunci maju atau tidaknya koperasi di Indonesia.

Untuk meningkatkan kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara manajemen profesional dan dukungan kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan yang harus dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar, maka koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang profesional serta menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi. Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina koperasi perlu melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk tugas-tugas operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum mempunyai tenaga profesional yang tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang terkait.

Dekan Fakultas Administrasi Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
o semua anggota diperlakukan secara adil
o didukung administrasi yang canggih,
o koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih kuat dan sehat,
o pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak,
o petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli,
o kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan koperasi,
o manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis,
o memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan lainnya,
o perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah internal dan harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas,
o keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,
o selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan,
o pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.

Sumber: Ign. Sukamdiyo, Manajemen Koperasi, Erlangga, 1996, Hal. 27-33.

Peranan Koperasi

Peranan pengembangan sistem lembaga keuangan koperasi di tingkat Kabupaten / Kota sebagai daerah otonomi menjadi sangat penting. Lembaga keuangan koperasi yang kokoh di daerah otonom akan dapat menjangkau lapisan bawah dari ekonomi rakyat. Disamping itu juga akan mampu berperan menahan arus keluar sumber keuangan daerah. Berbagai studi menunjukan bahwa lembaga keuangan yang berbasis daerah akan lebih mampu menahan arus kapital keluar.
Dukungan yang diperlukan bagi koperasi untuk menghadapi berbagai rasionalisasi adalah keberadaan lembaga jaminan kre¬dit bagi koperasi dan usaha kecil di daerah. Dengan demi¬kian kehadiran lembaga jaminan akan menjadi elemen terpenting untuk percepatan perkembangan koperasi di daerah. Lembaga jaminan kredit yang dapat dikembangkan Pemerintah Daerah akan dapat mendesentralisasi pengembangan ekonomi rakyat dan dalam jangka panjang akan menumbuhkan kemandirian daerah untuk mengarahkan aliran uang di masing-masing daerah. Dalam jangka menengah koperasi juga perlu memikirkan asuransi bagi para penabung.
Potensi koperasi pada saat ini sudah mampu untuk memulai gerakan koperasi yang otonom, namun fokus bisnis koperasi harus diarahkan pada ciri universalitas kebutuhan yang tinggi seperti jasa keuangan, pelayanan infrastruktur serta pembelian bersama. Dengan otonomi selain peluang untuk memanfaatkan potensi setempat juga terdapat potensi benturan yang harus diselesaikan di tingkat daerah. Dalam hal ini konsolidasi potensi keuangan, pengembangan jaringan informasi serta pengembangan pusat inovasi dan teknologi merupakan kebutuhan pendukung untuk kuatnya kehadiran koperasi. Pemerintah di daerah dapat mendorong pengembangan lembaga penjamin kredit di daerah. Sekiranya dengan semakin majunya perkembangan informasi dan teknologi, dapat memberikan pencerahan baru bagi kemajuan koperasi di daerah-daerah khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari:
(1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar,
(3) pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat,
(4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.
Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.

Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Perusahaan

Koperasi merupakan badan usaha yang di landasi dengan kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.

o Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
o Efesiensi adalah : penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien). Efesiensi koperasi adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan membuahkan hasil maksimal. Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu :  Manfaat ekonomi langsung (MEL) MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.  Manfaat ekonomi tidak langsung (METL) METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota. Efektivitas Koperasi Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.




Produktivitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut produktif.

Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi.Dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan keuangan keuangan meliputi:
a. Neraca
b. perhitungan hasil usaha (income statement)
c. Laporan arus kas (cash flow)
d. catatan atas laporan keuangan
e. Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.

Adapun perbedaan yang pertama adalah bahwa perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
Perbedaan yang kedua ialah bahwa laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi.Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal koperasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.

EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA

Ada beberapa aspek yang menentukan Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Anggota antara lain :
• Efek –efek Ekonomis Koperasi
Salah satu hubungan yang paling penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Jika koperasi dipandang dari sudut ekonomi, pengertian koperasi dapat dinyatakan dalam criteria indentitas yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan. Menurut Ropke koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para pemiliknya atau anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut.
• Efek Harga Dan Efek Biaya
Kemanfatan ekonomis yang dimaksud adalah intensif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian keuntungan (SHU) baik dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk barang.
• Analisis Hubungan Efek Ekonomis Dengan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggotanya.
Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tersebut.
• Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan

Disebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu disesuaikan.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat pertisipasi anggota terhadap koprasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.

Hubungan penting yang harus dilakukan koperasi salah satunya adalah dengan para anggotanya, yang memiliki kedudukan sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilik akan mempertanyakan dana (simpanan-simpanan) yang dialokasikannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi jika dibandingkan dengan penjual /pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi:

1. Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
2. Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih

menguntungkan di banding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi.
Berhasilnya suatu koperasi jika dilihat dari sisi anggota antara lain yaitu dengan partisipasi anggota tersebut di dalam koperasi, partisipasi anggota dapat dipandang dari beberapa hal antara lain :
a). Partisipasi dipandang dari sifatnya
b). Partisipasi dipandang dari bentuknya
c.) Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya
d.) Partisipasi dipandang dari segi kepentingannya

a). Partisipasi dipandang dari sifatnya
Jika dipandang dari segi sifatnya, partisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela (foluntary). Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi, partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela serta manajemen demokratis.
Partisipasi yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela (foluntary).
b). Partisipasi dipandang dari bentuknya
Dipandang dari sifat keformalannya, partisipasi dapat bersifat formal (formal participation) dan dapat pula bersifat informal (informal participation). Pada koperasi kedua bentuk partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-sama.

c). Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya
Dipandang dari segi pelaksanaannya, partisipasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Pada koperasi partisipasi langsung dan tidak langsung dapat dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan kondisi serta aturan yang berlaku.
Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih pengurus, dan lain-lain.
Partisipasi tidak langsung terjadi apabila jumlah anggota terlampau banyak, anggota tersebar di wilayah kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.
d). Partisipasi dipandang dari segi kepentingannya
Dipandang dari segi kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat berupa partisipasi kontributis (contributif participation) dan partisipasi intensif (incentif participation). Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat dari peran ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.

Efek-efek Ekonomis Koperasi

Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan dalam hal ini anggota juga mengharapkan hasil atau efek dari keanggotaannya dalam koperasi efek tersebut antara lain yaitu kemanfaatan ekonomis.
Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa pelayanan barang jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
sumber : Buku Koperasi

PERMODALAN KOPERASI ARTI MODAL BAGI KOPERASI

• Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha
– usaha Koperasi.
• Modal jangka panjang
• Modal jangka pendek
• Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten dengan azas-azas

• Koperasi dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan administrasi.


SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO. 12/1967)
• Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk
diserahkan kepada Koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi anggota Koperasi
tersebut dan jumlahnya sama untuk semua anggota
• Simpanan Wajib adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota yang
membayarnya kepada Koperasi pada waktu-waktu tertentu.
• Simpanan Sukarela adalah simpanan anggota atas dasar sukarela atau berdasarkan
perjanjian-perjanjian atau peraturan –peraturan khusus.

SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)
• Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan
wajib, dana cadangan, dan donasi/hibah.
• Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau
lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta
sumber lain yang sah.

KOPERASI
• Pengertian dana cadangan menurut UU No. 25/1992, adalah sejumlah uang yang
diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukkan untuk memupuk modal
sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
• Sesuai Anggaran Dasar yang menunjuk pada UU No. 12/1967 menentukan bahwa
25 % dari SHU yang diperoleh dari usaha anggota disisihkan untuk Cadangan,
sedangkan SHU yang berasal bukan dari usaha anggota sebesar 60 % disisihkan
untuk Cadangan.
• Menurut UU No. 25/1992, SHU yang diusahakan oleh anggota dan yang diusahakan
oleh bukan anggota, ditentukan 30 % dari SHU tersebut disisihkan untuk Cadangan.

Distribusi Cadangan Koperasi antara lain
dipergunakan untuk:
• Memenuhi kewajiban tertentu
• Meningkatkan jumlah operating capital koperasi
• Sebagai jaminan untuk kemungkinan – kemungkinan rugi di kemudian hari
• Perluasan usaha

JENIS DAN BENTUK KOPERASI

1. JENIS KOPERASI
Menurut PP No. 60/1959 :
 Koperasi Desa
 Koperasi Pertanian
 Koperasi Peternakan
 Koperasi Industri
 Koperasi Simpan Pinjam
 Koperasi Perikanan
 Koperasi Konsumsi

Menurut Teori Klasik :
 Koperasi Pemakaian
 Koperasi Penghasilan atau Produksi
 Koperasi Simpan Pinjam

2. KETENTUAN PENJENISAN KOPERASI SESUAI UU NO. 12/1967
 Penjenisan koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas atau kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya.
 Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis dan setingkat.


3. BENTUK KOPERASI
Sesuai PP NO. 60/1959 :
 Koperasi Primer
 Koperasi Pusat
 Koperasi Gabungan
 Koperasi Induk

Sesuai Wilayah Admistrasi Pemerintah :
 Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
 Di tiap daerah tingkat II ditumbuhkan pusat koperasi
 Di tiap daerah tingkat I ditumbuhkan gabungan koperasi
 Di ibu kota ditumbuhkan induk koperasi

Koperasi Primer & Sekunder :
 KOPERASI PRIMER : Merupakan koperasi yang anggota-anggotanya trdiri dari orang-orang.
 KOPERASI SEKUNDER : Merupakan koperasi yang anggota-anggotanya adlah orgamisasi koperasi.

POLA MANAJEMEN KOPERASI

POLA MANAJEMEN KOPERASI
Pola Manajemen Koperasi
A. Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi
• Pengertian Manajemen
Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus,mengelola,mengendalikan,mengusahakan,memimpin.
Pengertian manajemen menurut beberapa ahli:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,penyusunan,pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By : R. Terry )
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A. Appley)
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. (By : Horold Koontz dan Cyril O’donnel )
Jadi pengertian manajemen secara umum adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.\
• Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
• Pengertian Manajemen Koperasi
Manajemen Koperasi adalah suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.
Fungsi-fungsi Manajemen menurut G Terry:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
d. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
Implementasi Fungsi Manajemen Koperasi: Perangkat organisasi koperasi ada (3) bagian: -Rapat Anggota -Pengurus -Pengawas
B. Rapat Anggota
Tugas dan wewenang Rapat Anggota :
- Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.
- Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku berikutnya.
- Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi.
- Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
- Menetapkan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
C. Pengurus
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari :
- Unsur Ketua
- Unsur Sekretaris
- Unsur Bendahara
Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab Pengurus:
1) Secara Kolektif Pengurus bertugas :
- Memimpin organisasi dan kegiatan usaha
- Membina dan membimbing anggota
- Memelihara kekayaan koperasi
- Menyelenggarakan rapat anggota
- Mengajukan rencana RK dan RAPB
- Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban kegiatan
- Menyelenggarakan pembukuan keuangan secara tertib
- Memelihara buku daftar anggota, daftar pengurus dan buku daftar pengawas.
Pengurus berfungsi sebagai : Perencana, Personifikasi Badan Hukum Koperasi, Kesatuan Pimpinan, Penyedia sumberdaya dan pengendali koperasi.
Pengurus berwenang dalam :
- Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan,
- Memutuskan penerimaan, penolakan dan pemberhentian anggota sementara, sesuai dengan AD,
- Mengangkat dan memberhentikan Pengelola dan karyawan Koperasi,
- Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan anggota sesuai dengan tanggungjawabnya.
Pengurus bertanggungjawab kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas kepengurusannya setiap tahun buku yang disakikan dalam Laporan Pertanggungjawaban tahunan.
2) Secara Perorangan :
a) Ketua :
- Bertugas mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota pengurus dan menangani tugas pengurus yang berhalangan, memimpin rapat dan mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan,
- Berfungsi sebagai pengurus, selaku pimpinan,
- Berwenang melakukan segala kegiatan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus dalam mengambil keputusan tentang hal-hal yang prinsip, serta menandatangani surat-surat bersama Sekretaris, serta surat-surat berharga bersama Bendahara,,
- Bertanggungjawab pada Rapat Anggota
b) Sekretaris :
- Bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan dibidang kesekretariatan, keanggotaan dan pendidikan.
- Berfungsi sebagai Pengurus selaku Sekretaris.
- Berwenang menentukan kebijaksanaan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya sesuai keputusan rapat pengurus, serta menandatangani surat bersama unsur Ketua.
c) Bendahara :
- Bertugas mengelolan keuangan (menerima, menyimpan dan melakukan pembayaran), membina administrasi keuangan dan pembukuan.
- Berfungsi sebagai Pengurus, selaku Bendhara.
- Berwenang menentukan kebijakan dan melakukan segala perbuatan yang berhubungan dengan bidangnya, serta menandatangani surat-surat berharga bersama unsur Ketua.
- Bertanggungjawab kepada rapat pengurus lengkap melalui ketua.
D. Pengawas
a) Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD Koperasi.
b) Unsur Pengawas terdiri dari :
- Ketua merangkap anggota,
- Sekretaris merangkap anggota dan
- Anggota
Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas :
(a) Secara Kolektif
- Bertugas melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan sekurang-kurangnya tiga bulan sekali atas tata kehidupan Koperasi yang meliputi Organisasi, Manajemen, Usaha, Keuangan, Pembukuan dan kebijaksanaan Pengurus.
- Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa.
- Berwenang melakukan pemeriksaan tentang catatan dan atau harta kekayaan koperasi.
- Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
Dasar-dasar Kegiatan Pengurus dan Pengawas
a) Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada:
1. Undang –Undang No. 25 tahun 1992,
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
3. Keputusan Rapat Anggota,
4. Keputusan Rapat Pengurus dan Rapat Gabungan.
b) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara kolektif berdasarkan azas kekeluargaam dan masing-masing melaksanakan tugas dengan disiplin, inisiatif, kreatif sesuai dengan pembagian tugas yang ditetapkan.
c) Pengurus dan Pengawas bekerja secara terbuka.
d) Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh Pengelola (manajer) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditentukan.
e) Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
f) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas disajikan tertulis.
g) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas secara perorangan yang telah diterima, baik dalam Rapat Pengurus maupun Rapat Pengawas menjadi tanggungjawab Pengurus atau pengawas.
E. Manajer
Manajer adalah seorang tenaga profesional yang memiliki kemampuan sebagai pemimpin tingkat pengelola, yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus setelah dikonsultasikan dengan Pengawas.
Tugas, fungsi dan tanggung jawab Manajer ;
1) Tugas manajer adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha, administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada Pengurus dan Pengawas,
2) Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi :
(a) Sebagai pemimpin tingkat pengelola,
(b) Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan,
(c) Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha, kepala sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya mengatur, membina baik yang bersifat tehnis maupun administratif
3) Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Pengurus
4) Bertanggungjawab kepada Pengurus melalui Ketua.
H ubungan Kerja Manajer : a) Secara vertikal, Manajer mengadakan hubungan kerja keatas dengan Pengurus, Pengawas untuk mengajukan usulan, pendapat dan segala rencana dalam upaya pengembangan usaha dan penciptaan uaha baru.
b) Hubungan kerja kebawah, dengan seluruh jajaran pengelola untuk melakukan kegiatan mengatur, membina dan memberikan bimbingan dan pengawasan dalam upaya melaksanakan seluruh kebijaksanaan Pengurus dan Pengawas.
c) Secara horisontal mengadakan hubungan kerja dengan seluruh jajaran manajer setingkat Pengelola.
Tata Kerja Manajer :
a) Manajer dapat menghadiri Rapat Anggota, Rapat Pengurus dan Rapat Gabungan,
b) Manajer membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan-bahan yang dibahas dalam Rapat,
c) Manajer membantu mencatat seluruh keputusan atau kebijaksanaan yang diambil dalam rapat dan merahasiakannya,
d) Manajer mengatur pelaksanaan kegiatan usaha operasional atas keputusan yang telah ditetapkan dalam rapat,
e) Manajer melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Pengurus,
f) Manajer bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan tugas.
Unit-Unit kerja tingkat pelaksana, terdiri dari :
a) Bagian Sekretariat
b) Bagian Keuangan
c) Bagian Administrasi
d) Unit-Unit Usaha Produktif
F. Sistem Pada Koperasi
Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu:
- organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial (pendekatan sosiologi).
- perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (pendekatan neo klasik).
Interprestasi dari Koperasi sebagai Sistem
Kompleksitas dari perusahaan koperasi adalah suatu sistem yang terdiri dari orang-orang dan alat-alat teknik. Sistem ini dinamakan sebagai Socio technological system yang selanjutnya terjadi hubungan dengan lingkungan sehingga dapat dianggap sebagai sistem terbuka, sistem ini ditujukan pada target dan dihadapkan dengan kelangkaan sumber-sumber yang digunakan.
Cooperative Combine
Adalah sistem sosio teknis pada substansinya, sistem terbuka pada lingkungannya, sistem dasar target pada tugasnya dan sistem ekonomi pada penggunaan sumber-sumber.
Semua pelaksanaan dalam keseluruhan kompleks dan pengaruh eksternal, dipengaruhi oleh hubungan sistem, demikian juga dilihat dari sudut pandang ekonomi, tidak cukup hanya melaksanakan koperasi secara ekonomis saja, tetapi juga berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara anggota tetapi juga berhubungan dengan hubungan antar manusia dalam kelompok koperasi dan antara anggota dengan manajemen perusahaan koperasi dalam lapangan lain.
Contoh Cooperative Interprise Combine :
Koperasi penyediaan alat pertanian, serba usaha, kerajinan, dan industri.
Tugas usaha pada Sistem Komunikasi (BCS)
The Businnes function Communication System (BCS) adalah sistem hubungan antara unit-unit usaha anggota dengan koperasi yang berhubungan dengan pelaksanaan dari perusahaan koperasi untuk unit usaha anggotaa mengenai beberapa tugas perusahaan.
Sistem Komunikasi antar anggota (The Interpersonal Communication System (ICS)
ICS adalah hubungan antara orang-orang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota dengan koperasi yang berjalan.
ICS meliputi pembentukan/terjadi sistem target dalam koperasi gabungan.
Sistem Informasi Manajemen Anggota
Koordinasi dari suatu sistem yang ada melicinkan jalannya Cooperative Combine (CC), koordinasi yang terjadi selalu lewat informasi dan dengan sendirinya membutuhkan informasi yang baik.
Manajemen memberikan informasi pada anggota, informasi yang khusus untuk penganalisaan hubungan organisasi dan pemecahan persoalan seoptimal mungkin.
Dimensi struktural dari Cooperative Combine (CC)
Konfigurasi ekonomi dari individu membentuk dasar untuk pengembangaaan lebih lanjut.
Sifat-sifat dari anggota à sifat dari orang atau anggota organisasi serta sudut pandang anggota.
Intensitas kerjasama à semakin banyak anggota semakin tinggi intensitas kerjasama atau tugas manajemen
Distribusi kemampuan dalam menentukan target dan pengambilan keputusan.
Formalisasi kerjasama, fleksibilitas kerjasama dalam jangka panjang dan dapat menerima dan menyesuaikan perubahan.
Stabilitas kerjasama.
Tingkat stabilitas dalam CC ditentukan oleh sifat anggota dalam soal motivasi, kebutuhan bergabung dan lain-lain.
Sumber:
http://www.koperasiku.com/artikel/manajemen-koperasi

SHU

Pengertian Sisa Hasil Usaha Koperasi:
SHU koperasi adalah pendapatan yang di peroleh dalam waktu
satu tahun buku yang di kurang dengan biaya,penyusutan dan
kewajuban,termasuk pajak dalam tahun buku yang berhubungan.
SHU setelah di kurangi dengan dana cadangan lalu di bagikan
kepada anggota sesuai dengan jasa masing-masing anggota,dan di
gunakan untuk pendidikan pengkoperasian.
Semakin besar transaksi,maka semakin besarSHU yang di terima.

* Informasi SHU:
1.SHU total koperasi pada satu tahun buku
2.Bagian SHU anggota
3.Total simpanan seluruh anggota
4.Jumlah simpanan per anggota
5.volume usaha per anggota

*Rumus pembagian SHU:
1. “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata
berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi
juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap
koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan
keadilan”. Hal tersebut tercantum pada UU No. 25/1992 pasal 5
ayat 1 \
2. Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU
sebagai berikut: Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%,
dana pengurus 5%, dana karyawan 5%, dana pendidikan 5%,
dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%.
3. Tidak semua komponen di atas harus diadopsi dalam membagi
SHU-nya. Hal ini tergantung dari keputusan anggota yang
ditetapkan dalam rapat anggota.
* Prinsip-prinsip pembagian SHU:
1.SHU yang di bagi merupakan sumber dari anggota,karena SHU
yang sudah di bagikan bersumber dari anggota itu sendiri,dan SHU
yang bukan berasal dari transaksi dengan anggota,tidak akan di
bagikan kepada anggota,melainkan di jadikan sebagai cadangan
koperasi.
2.SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi yang di
lakukan oleh anggota itu sendiri.
3.pembagian SHU anggota di nlakukan secara transparan,maka
setiap anggota dapat menghitung secara kuantitatif.
4.SHU anggota di bayar secara tunai.
*SHU per anggota:
• SHUA = JUA + JMA
Maksud dari:
>SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
>JUA : Jasa Usaha Anggota
>JMA : Jasa Modal Anggota
*SHU per anggota dengan model matematika
SHU Pa = Va x JUA + S a x JMA
&nb sp; —– &nb sp; —–
VUK &nb sp; TMS
Dimana :
SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)
UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi &nb
sp; Koperasi)
Sa : Jumlah simpanan anggota
TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

Prinsip – prinsip pembagian SHU :
1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.
2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri
3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan
4. SHU anggota dibayar secara tunai

Pembagian SHU per Anggota
December 31, 2010 by nurikayuliani
Setelah kita mengetahui prinsip dan rumus pembagian SHU, kita dapat menghitung pembagian SHU per anggota. Pastinya pembagian SHU per anggota berbeda-beda karena modal dan kerja yang berbeda pula. Berikut ini adalah contoh perhitungan pembagian SHU per anggota:
a. Perhitungan SHU (Laba/Rugi) Koperasi Rinaldy Tahun Buku 2009 (Rp000)
Penjualan /Penerimaan Jasa Rp 850.000
Pendapatan lain Rp 150.000
Rp 1.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp (200.000)
Pendapatan Operasional Rp 800.000
Beban Operasional Rp (300.000)
Beban Administrasi dan Umum Rp (35.000)
SHU Sebelum Pajak Rp 465.000
Pajak Penghasilan (PPH Ps 21) Rp (46.500)
SHU setelah Pajak Rp 418.500
b. Sumber SHU
SHU Koperasi A setelah pajak Rp 418.500
Sumber SHU:
- Transaksi Anggota Rp 400.000
- Transaksi Non Anggota Rp 18.500
c. Pembagian SHU menurut Pasal 15, AD/ART Koperasi A:
1. Cadangan : 40% X 400.000 ; Rp 18.500
2. Jasa Anggota : 40 % X 400.000 : Rp 18.500
3. Dana Pengurus : 5% X 400.000 : Rp 10.000
4. dana Karyawan : 5 % X 400.000 : Rp 10.000
5. dana Pendidikan : 5 % X 400.000 : Rp 10.000
6. dana Sosial : 5 % X 400.000 : Rp 10.000
Rapat anggota menetapkan bahwa SHU bagian Anggota dibagi sebagai berikut:
jasa Modal : 30% X Rp 80.000.000 Rp24.000.000
Jasa Usaha : 70% X Rp 80.000.000 Rp 56.000.000
d. jumlah anggota, simpanan dan volume usaha koperasi:
jumlah Anggota : 142 orang
total simpanan anggota : Rp 345.420.000
total transaksi anggota : Rp 2.340.062.000.
Contoh: SHU yang dierima per anggota:
SHU usaha Adi = 5.500/2.340.062 (56.000) = Rp 131,62
SHU Modal Adi = 800/345.420 (24.000) = Rp 55,58;.
Dengan demikian jumblah SHU yang diterima Adi Adalah:
Rp 131.620 + Rp 55.580 = Rp 187.200;.
Contoh Lain:
Rumus pembagiaan SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut:
SHUA = JUA + JMA
Keterangan
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut.
SHUPA = VA x JUA + SA x JMA
VUK TMS
SHUPA : Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Usaha
VA : Volume Usaha Anggota (total transaksi anggota)
UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)
SA : jumlah simpanan anggota
TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)
Contoh :
Jumlah anggota, simpanan, dan volume usaha koperasi
Jumlah anggota : 5 anggota
Total Simpanan anggota : Rp20.000
Total Transaksi Usaha : Rp28.500
Anggota 1 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha 8000
Anggota 2 Jumlah Simpanan 6000 Total Transaksi Usaha 7000
Anggota 3 Jumlah Simpanan 2000 Total Transaksi Usaha 6500
Anggota 4 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha 0
Anggota 5 Jumlah Simpanan 4000 Total Transaksi Usaha 7000
Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU di atas diperoleh SHU per anggota berdasarkan kontribusi terhadap modal dan transaksi usaha. Seperti diketahui rumus SHU per anggota adalah:
VA x JUA + SA x JMA
VUK TMS
SHU Usaha Anggota = Va / VUK
SHU Usaha Anggota 1 = 8000/28500 = 0.28
SHU Usaha Anggota 2 = 7000/28500 = 0.24
SHU Usaha Anggota 3 = 6500/28500 = 0.23
SHU Usaha Anggota 4 = 0/28500 = 0
SHU Usaha Anggota 5 = 7000/28500 = 0.24
Jumlah JUA = 0.99
SHU Modal Anggota = Sa / TMS
SHU Modal Anggota 1 = 4000/20000 = 0.2
SHU Modal Anggota 2 = 6000/20000 = 0.3
SHU Modal Anggota 3 = 2000/20000 = 0.1
SHU Modal Anggota 4 = 4000/20000 = 0.2
SHU Modal Anggota 5 = 4000/20000 = 0.2
Jumlah JMA= 1
SHUPA = JUA + JMA
SHUPA 1 = 0.28 + 0.2 = 0.48
SHUPA 2 = 0.24 + 0.3 = 0.54
SHUPA 3 = 0.23 + 0.1 = 0.33
SHUPA 4 = 0.2 + 0 = 0.2
SHUPA 5 = 0.2 + 0.24 = 0.44 Jumlah SHUPA = 1.99
SHU KOPERASI Koperasi A setelah Pajak adalah Rp. 5.000.000,- Jika dibagi sesuai prosentase Pembagian SHU KOPERASI koperasi seperti contoh yang disampaiakan sebelumnya maka diperoleh:
Cadangan : 40 % = 40% x Rp.5.000.000,- = Rp. 2.000.000,-
SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x Rp.5.000.000,- = Rp. 2.000.000,-
Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 %= 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.5.000.000,- = Rp. 250.000,-
Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 %
Atau dalam contoh diatas senilai Rp.2.000.000,-
Maka Langkah-langkah pembagian SHU KOPERASI adalah sebagai berikut:
1. Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU KOPERASI yang dibagikan untuk aktivitas ekonomi (transaksi anggota) dan berapa prosentase untuk SHU KOPERASI modal usaha (simpanan anggota) prosentase ini tidak dimasukan kedalam AD/ART karena perbandingan antara keduanya sangat mudah berubah tergantung posisi keuangan dan dominasi pengaruh atas usaha koperasi, maka harus diputuskan setiap tahun . Biasanya prosentase SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi ( Y) adalah 70% dan prosentase SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha adalah 30%. Jika demikian maka sesuai contoh diatas
Y=70%xRp.2.000.000,- = Rp. 1.400.000,-
X=30%xRp.2.000.000,- = Rp. 600.000,-
2. Hitung Total transaksi tiap anggota, total simpanan tiap anggota dan total transaksi seluruh anggota serta total simpanan seluruh anggota. Sebagi contoh kita akan menghitung SHU KOPERASI Gusbud. Dari data transaksi anggota diketahui Gusbud bertransaksi sebesar Rp. 100.000,- dengan simpanan Rp. 50.000,- sedangkan total transaksi seluruh anggota adalah Rp.20.000.000,- dengan total simpanan anggota adalah Rp.3.000.000,-
Maka
SHU KOPERASIAE Gusbud = Rp. 100.000,-/ Rp.20.000.000,- *( Rp. 1.400.000,-)
= Rp. 7000,-
SHU KOPERASIMU Gusbud = Rp. 50.000,- / Rp.3.000.000,- *(Rp. 600.000,-)
= Rp.10.000,-







*Sumber dari
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_5729/title_bab-5-
shu-koperasi/
http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2008/11/koperasi-sisa-hasil-
usaha-shu-koperasi.html
http://yuninugraha.blogdetik.com/2010/12/10/prinsip-prinsip-
pembagian-shu-koperasi/

Tujuan dan Fungsi Koperasi

Tujuan dan fungsi koperasi banyak memiliki poin poin tersendiri untuk mehaminya yaitu terhadap badan usaha,dan koperasi sebagai badan usaha,tujuan serta nilai koperasi dimana memaksimumkan keuntungan, nilai perusahaan dan meminimukan biaya selain itu medefinisikan tujuan dari perusahaan koperasi, keterbatasan teori perusahaan, memahami teori laba dan fungsi laba, serta kegiatan usaha koperasi yang mencangkupstatus dan motif anggota koperasi, kegiatan usaha,permodalan koperasi,sisa hasil usaha koperasi Semuanya dapat tercangkup dalam penjelasan dibawah ini:

1.Pengertian Badan Usaha
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi
2.Koperasi sebagai badan usaha maka :
Koperasi adalah(UU No.25 tahun 1992). Sebagai badan usaha, koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip –prinsip ekonomi yang berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi system yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi sebagai badan usaha juga bearti merupakan kombinasi dari manusia, asset-aset fisik dan non fisik, informasi, dan teknologi.
Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
- Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku
-Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya
-Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa
-Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan,teknik,organisasi & informasi)
Tujuan perusahaan koperasi :
-Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented
-landasan operasinal didasarkan pada pelayanan (service at a cost)
-Memajukan kesejahteraan anggota adalah prioritas utama

3.Tujuan Dan Nilai Koperasi
Tujuan utama koperasi dan Nilainya adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk:
“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945”.
Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.
Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:
* Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
* Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
* Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
* Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

4.Mendefinisikan Tujuan Perusahaan Kopersai
Theory of the firm; perusahaan perlu menetapkan tujuan Mendefinisikan organisasi ,Mengkoordinasi keputusan,Menyediakan norma,Sasaran yang lebih nyata
Tujuan perusahaan :
Maximize profit, maximize the value of the firm, minimize cost
Koperasi
Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented,Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (service at a cost)
Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama (UU No. 25, 1992)
Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan nilai perusahaan
Maximization of sales (William Banmoldb); jika tidak memaksimumkan penjualan maka anggota akan di pecat, tetapi koperasi tidak
Maximization of management utility (Oliver Williamson); antara pemilik da anggota terjadi perbedaan yang mencolok, tetapi koperasi tidak
Satisfying Behaviour (Herbert Simon); hanya satu pihak yang berjuang, tetapi koperasi semua anggota berperan penting
5.ketebatasan teori perusahaan
Sangat sulit untuk menentukan apakah manajemen suatu perusahaan berusaha untuk memaksimumkan nilai perusahaannya ataukah hanya sekedar berusaha untuk memuaskan pemiliknya sembari mencari tujuan-tujuan lainnya. permasalahan merangsang perkembangan berbagai teori alternatif perilaku perusahaan. Beberapa dari teori alternatif tersebut terkenal antara lain adalah model yang menganggap bahwa maksimasi penjualan sebagai tujuan pokok manajemen, model yang menganggap para manajer lebih memperhatikan kepuasan diri mereka sendiri atau maksimasi sejahteraan, dan model yang menganggap perusahaan sebagai kumpulan dari individu yang mempunyai tujuan-tujuan yang sangat berbeda.
Masing-masing teori (model) perilaku manajerial ini telah memperkaya pengetahuan dan pemahaman kita mengenai perusahaan. Namun demikian, tidak satu pun dari teori tersebut yang mampu menggantikan model dasar ekonomi mikro perusahaan sebagai dasar untuk menganalisis pembuatan keputusan manajerial.
Teori ekonomi perusahaan,menyatakan bahwa seorang manajer berusaha untuk memaksimumkan nilai perusahaan, dengan tunduk kepada kendala-kendala keterbatasan sumber daya, teknolog dan masyarakat. Secara eksplesit teori tersebut tdak mengakui adanya tujuan-tujuan lainnya, termasuk kemungkinan bahwa para manjer bisa melakukan tindakan-tindakan yang akan lebih bermanfaat bagi orang lain selain pemegang saham-mungkin manajer itu sendiri atau masyarakat umum tetapi akan menurangi kekayaan pemegang saham.

6.Teori Laba
Dalam perusahaan koperasi laba disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut.
Teori Laba Menanggung Resiko (Risk- Bearing Theory Of profit). Menurut Teori ini, keuntungan ekonomi diatas normall akan doperoleh perusahaan dengan resiko diatas rata-rata.
Teori Laba Frisional (frictional Theory Of Profit). Teori ini menekankan bahwa keuntungan menigkat sebagai suatu hasil ari friksi keseimbangan jagka panjang (long run equilibrium).
Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory Of Profits). Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dap[at membatasi output dan menekankan harga ang lebih tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan sempurna. Kekuatan monopoli ini dapat diperoleh melalui :
o Penguasaan penuh atas supply bahan baku tertentu
o Skala ekonomi
o Kepemilikan hak paten
o Pembatasan dari pemerintah
7. Fungsi laba
Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari industry/perusahaan. Sebaiknya, laba ynag rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan metode produksinya tidak efisien.
Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota


8.Kegiatan Usaha Koperasi

1.Status dan motif anggota koperasi
- Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna (users/customers)
- Owners : menanamkan modal investasi
- Customers : memanfaatkan pelayanan usaha koperasi dengan maksimal
- Kriteria minimal anggota koperasi
a. Tidak berada di bawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomi
b. Memiliki pola income reguler yang pasti
2. Bidang usaha (bisnis)
- Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
- Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat kelebihan kapasitas; dalam rangka optimalisasi economies of scale).
- Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi rakyat

3. Permodalan Koperasi
- UU 25/992 pasal. 41; Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman (luar).
- Modal Sendiri ; simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan, donasi atau dana hibah.
- Modal Pinjaman; bersumber dari anggota, koperasi lain dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dan sumber lainnya yang sah.
- Prinsip alokasi flow permodalan :
- Dana jangka pendek digunakan untuk pembiayaan modal kerja
- Dana jangka panjang digunakan untuk modal investasi
- Melakukan pendekatan model badan usaha non koperasi (swasta / persero), dengan berdasarkan atas saham kepemilikan.
- Akses permodalan pinjaman dan bantuan program dari luar negeri.

4.Sisa Hasil Usaha Koperasi
Sisa Hasil Usaha ( SHU ) Koperasi seringkali diartikan keliru oleh pengelola koperasi. SHU Koperasi dianggap sama saja dengan deviden sebuah PT, padahal terminology SHU jelas, bahwa SHU adalah “Sisa” dari Usaha koperasi yang diperoleh setelah kebutuhan anggota terpenuhi
Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan apabila beberapa informasi dasar diketahui sebagai berikut:
1. SHU total kopersi pada satu tahun buku
2. bagian (persentase) SHU anggota
3. total simpanan seluruh anggota
4. total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota
5. jumlah simpanan per anggota
6. omzet atau volume usaha per anggota
7. bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
8. bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.

Kesimpulan:
Kesimpulan dari tujuan dan fungsi koperasi terhadap poin poin diatas adalah memperoleh laba dengan konsep-konsep yang di tinjau dari suatu koperasi tersebut maupun sebagai bidang usaha dan perusahaan dengan keanggotaannya diharapkan dapat memperoleh laba dan dengan partisipasi tergadap keanggotaan bisa sebagai permodalan usaha yang baik untuk menjalankannya sesuai dengan undang undang kekoprasian.

Sumber:
http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2008/11/koperasi-sisa-hasil-usaha-shu-koperasi.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0CB4QFjAB&url=http%3A%2F%2Fyudilla.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F14890%2FIV.KOPERASI%2BSEBAGAI%2BBADAN%2BUSAHA.ppt&rct=j&q=koperasi%20sebagai%20badan%20usaha&ei=uUiJTt_iJMbMrQeblbTLDA&usg=AFQjCNGvmZoU1Cd1VVoCXC05Ax2RNZiM6g&cad=rja
http://vhi3y4.wordpress.com/2010/01/13/koperasi-sebagai-badan-usaha/
http://fannihappy.blogspot.com/2010/10/koperasi-sebagai-badan-usaha.html
http://yud423.ngeblogs.com/2010/06/07/keterbatasan-teori-perusahaan/
http://ocacicuceco.blogspot.com/2010/12/mendefinisikan-tujuan-perusahaan.html

Bentuk dan pola Organisasi Manajemen Koperasi

Bentuk Organisasi Menurut Hanel :
Merupakan bentuk koperasi / organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum dan dapat didefiniskan dengan pengertian hukum.
• Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.
• Sub sistem koperasi :
a. individu (pemilik dan konsumen akhir)
b. Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok /supplier)
c. Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat

Bentuk Organisasi Menurut Ropke :
Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga pelanggar utama dari perusahaan
• Identifikasi Ciri Khusus
a. Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)
b. Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)
c. Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
d. Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa)
• Sub system
- Anggota Koperasi
- Badan Usaha Koperasi
- Organisasi Koperasi








Bentuk Organisasi Di Indonesia :
Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut.
• Bentuk : Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas
•Rapat Anggota,
• Wadah anggota untuk mengambil keputusan
• Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
- Penetapan Anggaran Dasar
- Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
- Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
- Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan sertapengesahan Laporan Keuangan
- Pengesahan pertanggung jawaban
- Pembagian SHU
- Penggabungan, pendirian dan peleburan

Hirarki Penanggung Jawab Koperasi :
Rapat Anggota:
Wadah anggota untuk mengambil keputusan pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
• Penetapan Anggaran Dasar
• Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
• Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
• Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan serta pengesahan Laporan Keuangan
• Pengesahan pertanggung jawaban
• Pembagian SHU
• Penggabungan, pendirian dan peleburan

Pengurus :
Tugas mengelola koperasi dan usahanya mengajukan rancangan Rencana kerja, budget dan belanja koperasi menyelenggaran Rapat Anggota mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban maintenance daftar anggota dan pengurus wewenang mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan meningkatkan peran koperasi
Pengawas :
Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi
UU 25 Th. 1992 pasal 39 :
Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi berwenang untuk meneliti catatan yang ada & mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
Pengelola :
Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien & professional hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja diangkat & diberhentikan oleh pengurus

Pola Manajemen
Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya bejudul“ The Cooperative Movement and someof its Problems” yang mengatakan bahwa :“Cooperation is an economic system with social content”. Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya.
Unsur sosial yang terkandung dalam prinsip koperasi lebih menekankan kepada hubungan antar anggota, hubungan anggota dengan pengurus, tentang hak suara, cara pembagian dari sisa hasil usaha dan sebagainya seperti yang dapat kita lihat dalam:
- Kesamaan derajat yang diwujudkan dalam “one man one vote” dan “no voting by proxy”.
- Kesukarelaan dalam keanggotaan
- Menolong diri sendiri (self help)
- Persaudaraan/kekeluargaan (fraternity and unity)
- Demokrasi yang terlihat dan diwujudkan dalam cara pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan oleh anggota.
- Pembagian sisa hasil usaha proporsional dengan jasa-jasanya.
Definisi Manajemen menurut Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:
a). Anggota
b). Pengurus
c). Manajer
d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan

Senin, 09 Mei 2011

Just the way you are – Bruno mars

Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying

She's so beautiful
And I tell her every day

Yeah I know, I know
When I compliment her
She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don't see what I see

But every time she asks me do I look okay
I say

When I see your face
There's not a thing that I would change
Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you're amazing
Just the way you are

Her lips, her lips
I could kiss them all day if she'd let me
Her laugh, her laugh
She hates but I think its so sexy

She's so beautiful

Music and Your Body: How Music Affects Us and Why Music Therapy Promotes Health

Research has shown that music has a profound effect on your body and psyche. In fact, there’s a growing field of health care known as music therapy, which uses music to heal. Those who practice music therapy are finding a benefit in using music to help cancer patients, children with ADD, and others, and even hospitals are beginning to use music and music therapy to help with pain management, to help ward off depression, to promote movement, to calm patients, to ease muscle tension, and for many other benefits that music and music therapy can bring. This is not surprising, as music affects the body and mind in many powerful ways. The following are some of effects of music, which help to explain the effectiveness of music therapy:
Brain Waves: Research has shown that music with a strong beat can stimulate brainwaves to resonate in sync with the beat, with faster beats bringing sharper concentration and more alert thinking, and a slower tempo promoting a calm, meditative state. Also, research has found that the change in brainwave activity levels that music can bring can also enable the brain to shift speeds more easily on its own as needed, which means that music can bring lasting benefits to your state of mind, even after you’ve stopped listening.
Breathing and Heart Rate: With alterations in brainwaves comes changes in other bodily functions. Those governed by the autonomic nervous system, such as breathing and heart rate can also be altered by the changes music can bring. This can mean slower breathing, slower heart rate, and an activation of the relaxation response, among other things. This is why music and music therapy can help counteract or prevent the damaging effects of chronic stress, greatly promoting not only relaxation, but health.
State of Mind: Music can also be used to bring a more positive state of mind, helping to keep depression and anxiety at bay. This can help prevent the stress response from wreaking havoc on the body, and can help keep creativity and optimism levels higher, bringing many other benefits.
Other Benefits: Music has also been found to bring many other benefits, such as lowering blood pressure (which can also reduce the risk of stroke and other health problems over time), boost immunity, ease muscle tension, and more. With so many benefits and such profound physical effects, it’s no surprise that so many are seeing music as an important tool to help the body in staying (or becoming) healthy.

Using Music Therapy:
With all these benefits that music can carry, it's no surprise that music therapy is growing in popularity. For more information on music therapy, visit the American Music Therapy Association's website.
Using Music On Your Own:
While music therapy is an important discipline, you can also achieve benefits from music on your own. This article on music, relaxation and stress management can explain more of how music can be an especially effective tool for stress management, and can be used in dailly life

Eating together as a family reduces chances of drug and smoking addiction in kids

(NaturalNews) It would seem that more and more families lead separate lives within the home, seldom eating together unless the occasion is a special one, such as Thanksgiving or Christmas. However, sitting and eating together even a few nights a week, strengthens the family unit and can make children less vulnerable to harmful influences.

After ten years of research on the subject, The National Center on Addiction and Substance Abuse at Columbia University reported that kids who eat dinner with their families are less likely to smoke, drink or use drugs.

According to Joseph A. Califano, Jr., CASA's founder and chairman, "America's drug problem is not going to be solved in courtrooms or legislative hearing rooms by judges and politicians. It will be solved in living rooms and dining rooms and across kitchen tables - by parents and families. Intensive research and teen surveys have consistently revealed that the more often children eat dinner with their parents, the less likely they are to smoke, drink or use illegal drugs."

Some additional benefits of eating together are listed below:


Eating Together Provides a Healthier Lifestyle

According to a study published in the British Archives of Family Medicine, having a family dinner results in better physical and emotional health. The study revealed that families are more likely to eat more fruit and vegetables and to consume far less high fat foods and artificial, sugary drinks.

Less Expense


Consumer Reports notes that "On average, Americans dine out 18 times a month, spending the equivalent of $812 per year for every man, woman and child."

The cost of eating out or ordering takeout aside, it would appear that families are more likely to eat bigger portions when eating in restaurants. According to Janet Peterson, author of the books Remedies for the I Don't Cook Syndrome and Family Dinners, "Restaurant portions continue to increase. The usual restaurant plate used to be 10 inches in diameter and now it is 12 inches. Everything is super-sized."

Families who Eat Together have Smarter Kids


Pre-school children who eat with the family have better language skills, according to the Rockford Clinic. Dinner-time conversation exposes them to a broader vocabulary and wider range of subjects. Kids learn good communication skills and better table manners as they watch and listen to adults and older siblings.

According to researchers at the University of Illinois, children age 7-11 who did well on school achievement tests ate the majority of their meals with their families.

Family Tradition

While shopping and gardening and food preparation is a lot of work, especially for parents who work full time, the effort is well worth it for the whole family. Regular family meals give children something to look forward to.

"Food served at the family table helps shape and give lasting meaning to our cultural heritage", says Katherine Carson, associate professor of food science at Pennsylvania State College. "Positive food memories created during childhood are cherished for life".

sports article

WHEN SHOULD KIDS START SPORTS?
It's not easy to determine how early to start children in organized sports. Children of the same age vary considerably in their physical and psychological maturation, and there is no practical method of measuring maturity. Assuming the child has shown interest, five or six is the generally accepted earliest starting age for organized team sports. At the early ages participation should be limited to sports that involve a lot of physical activity and encourage the development of major motor muscles.
Children in grades 1 - 4 can benefit most from games that are modified to meet their needs and abilities. Play and fun are more important to this age group than highly structured sports that emphasize the outcome rather than the process. Parents and coaches are usually the ones concerned about winning and losing. When helping your child select a sport, keep balance in mind. Encourage your children to try many sports and activities when young and not to think of specializing or playing competitively until they reach middle school. Make sure a balance also occurs between adult organized activities and free playtime. Children need time to just be kids and to play with other kids without a set of rules or adult involvement.
The most important decisions to make, are which youth sports organizations and which coaches are best for your child. Make sure that you take the time to find out about the league, its leaders and coaches. Better yet, get involved and volunteer to coach. Participating in sports is a healthy way, both physically and socially, for your children to channel their youthful energy in a positive direction. Make sure your children's first experience encourages them to begin a lifelong interest in physical activities and good health.
There are many other options besides team sports available to a child who wants to participate in sports. Parents should also encourage their children to become involved in individual and lifetime sports such as bowling, golf, swimming, tennis, gymnastics and martial arts. You can find information about these sports by visiting the facilities or through the yellow pages of the phone book.

Healthy Foods for a Healthy Lifestyle

There are several fad diets that will lead to successful weight loss if you follow them exactly as they are designed. That doesn't mean every food that fits into a diet is a healthy food, but it does mean you have to change your eating patterns to fit the diet's rules.
Rather than worry about following a fad diet, think about your health and your lifestyle instead. Start by learning which foods are good for you.
Healthy Foods to Eat
The closer a food is to its natural state, the better it is for you. Fresh fruits and berries are great and will satisfy a craving for sweets. Whole vegetables have lots of vitamins and minerals, so eat more green, orange and yellow vegetables. Steam them to retain the most nutritional value and be careful with sauces, they may be high in calories and fats that aren't good for you.
Any pasta or baked goods should be made from whole grains. Avoid sugary snacks and pastries as well. An apple is good for you, an apple pie really isn't.
Shop for lean meats and don't forget the fish. The omega-3 polyunsaturated fatty acids in ocean fish are often deficient in our diets, so serve seafood two or three times per week. Baked fish and chicken are healthier than fried, and lean meats like bison or venison may be healthier than higher fat beef.
Processed lunch meats, hot dogs, bacon, and sausages have a lot of saturated fat and nitrates in them you don't want in your body. If you love these meats, you can find healthier versions sold at health food stores.
Remember to eat a variety of foods to get all of the vitamins and minerals you need to be healthy.
Stick to water, milk and 100% fruit and vegetable juices as your main beverages and limit sugary soft drinks. If you get tired of plain water, add a slice of lemon or lime to add a touch of flavor. For kids, try some fruit juice jazzed up with carbonated water.
Unhealthy Foods
• Battered and deep fried foods
• Sugary sodas
• Processed lunch meats
• Greasy snack chips
• White bread and refined pasta
• Most canned spaghetti and ravioli
• Sugary breakfast cereals
• Frozen fried chicken, fish sticks and corn dogs
Healthy Foods
• Green and brightly colored vegetables
• Dark leafy greens and lettuce
• Fresh fruits and berries
• Lean turkey and chicken
• Nuts, dried fruits and healthy snacks
• Whole grain breads and pasta
• Healthy cooking oils like canola and olive oils
• Grass fed beef and bison
• Cold water oily ocean fish
• Low fat milk or soy beverages
• Nuts, seeds, and legumes
Assess Your Lifestyle
Once you learn which foods are good for you, you need to look at your eating habits. If the foods you eat are not healthy, you might want to work within your habits and current lifestyle conditions, since they are usually tough to change. Consider these questions, then read on for tips to help you add healthy foods:
• Do you eat because you are bored, sad, or happy?
• Do you snack in front of the TV without even giving it much thought?
• Are most of your meals eaten at home or in restaurants?
• How often do you eat fast food?
• Do you like to cook?
• How often do you grocery shop?
• Do you skip breakfast or lunch, then overeat later in the day?
• How big are the portions you consume?
• Do you crave sweets?
• Are there foods you won't give up?
Healthy Foods for Snackers
If you are an emotional eater, keep the junk food like potato chips, tortilla chips, ice cream, and candy out of the house. Keep healthy snacks like fruits, crunchy vegetables with dips, or nuts handy. If you absolutely feel the need for a treat, then purchase a small piece of high quality chocolate or your favorite treat and enjoy it, just don't buy any to bring home.
The same tips are helpful for those who enjoy TV snacking at home. If you don't want to give up nibbling while watching your shows, keep low calorie foods close by, because it is very easy to eat too much when you are entranced by your favorite drama, football game or cooking show. Eat crisp raw vegetables with your dip instead of greasy chips.

Selasa, 03 Mei 2011

direct and indirect

Direct and Indirect
• Direct ( Kalimat Langsung )
Adalah Kalimat yang langsung di bacakan atau dikatakan seseorang secara langsung ,dan kata tersebut adalah kata-kata yang sebenarnya. Kalimat tersebut tidak dihubungkan dengan “that” melainkan dengan menngunakan (tanda baca) koma.
Contoh :
a. Linda said, “ I’m sad.”
b. Norman said, “ I haven’t a car.”
c. He said, “I have lost my umbrella.”
d. John (phoning from the train), “I’m trying to get a taxi.”
e. Siska says,” The sun rises every morning.”

• Indirect (kalimat tidak langsung)
Adalah kalimat yang dimana seseorang mengatakan atau melaporkan kembali ucapan keorang lain tanpamengubah maksud dan isi dari ucapan tersebut. Kalimat tersebut di hubungkan dengan “that” dan tidak mengubah waktu laporan tersebut.
Contoh :
a. Linda said, that she was sad.
b. Norman said, that he was haven’t a car.
c. He said, that he had lost his umbrella.
d. John says that he is trying to get a taxi.
e. Siska says that the sun rises every morning.

PERUBAHAN KALIMAT LANGSUNG (DIRECT) MENJADI TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)

Kalimat pernyataan (statement) pada kalimat tidak langsung (indirect)
Perubahan direct menjadi indirect pada statement ditandai dengan ‘that’.
Kalimat langsung yang reporting sentence-nya memiliki verb dalam bentuk present tense (simple present, present continuous, and present perfect atau future tense) maka tidak ada perubahan tenses pada reported sentence dalam bentuk tidak langsung (indirect). Ini biasanya terjadi apabila:
1. Melaporkan suatu percakapan yang masih berlangsung
2. Membaca surat dan melaporkan apa isi surat tersebut
3. Membaca perintah dan langsung melaporkannya pada waktu tersebut
4. Melaporkan pernyataan yang sering muncul
kalimat tidak langsung biasanya diawali dengan verb lampau (past tense). Pada hal ini, verb pada reported sentence harus diganti dengan turun satu level.

Kamis, 31 Maret 2011

tips on scream singing techniques

There are singers who possess the talent to write songs, do great on live shows or through auditions, can sing in harmony with a band, and can create great singing without general music. But Scream singing sometimes looks like a noise to many people. The process of scream singing is a complicated one as it requires screaming in a proper manner, especially if you are dealing with a death metal singing.

It is important to know the right techniques to learn scream singing. It should be kept under consideration that screams singing can be achieved properly by practicing it regularly. You should experiment new things on your voice as this will help you to acknowledge your singing limits. Also, by adopting different warming up methods will enable you to find the one that suits your voice perfectly. Learn all the things about your voice as this is important for your success as a professional singer. The following guidelines will help you to become a professional singer in scream singing.

1) You should have patience to learn to scream singing properly. You cannot be a good scream singer overnight.

2) It would take a good length of time to perfect it. If you are being impatient and are screaming beyond your capability, it will be of no help to you. Rather, it would lead to serious vocal chord damage.

3) In scream singing, if you are trying to use all air immediately, it will result in hurting.

4) Remember that excess of everything is bad.

5) Get familiar with head resonance, if you are planning to learn scream singing.

6) Learn to scream nasally that actually pictures the nasal sound that comes out of your nose. It makes a healthier option than to sing deeply by using your throat.

8) A death metal singing will help you to learn scream sing in a proper manner.

9) Always apply a good singing technique as it warms you up in a long way.

10) Stop scream singing, if you feel any kind of vocal strain because it can hurt you seriously.

11) Relax yourself. Avoid talking if your voice is strained.

12) In case if you have to talk, avoid creating whispering sounds, that would double your problem.

13) It will block your vocal chords and increase the chances of causing more damage to them.

14) If it is really needed, talk in the normal usual way.

15) Stay hydrated to better learn to scream. Drink lots of water.

16) Drinking cola before your performance will coat your throat by causing better reverberation.

17) Have diluted squash juice, in case if you don’t want plain water.

18) Staying hydrated, will improve your voice for scream singing and your health as well.

Therefore, these scream singing tips, will help you learn to scream properly. But remember, you should enjoy scream singing in a safe manner.

lyrics bom bom pow - black eyed peac

Gotta get that [x3]
Gotta get that that that, that that

Boom boom boom (Gotta get that) [x4]

Boom boom boom (That) [x2]
Boom boom boom [x2]

[Will.I.am]
Yo
I got the hit that beat the block
You can get that bass overload
I got the that rock and roll
That future flow

That digital spit
Next level visual shit
I got that (Boom boom boom)
How the beat bang (Boom boom boom)

[Fergie]
I like that boom boom pow
Them chickens jackin' my style
They try to copy my swagga
I'm on that next shit now
I'm so three-thousand and eight
You so two-thousand and late
I got that boom boom boom
That future boom boom boom
Let me get it now

Boom boom boom (Gotta get that) [x4]

Boom boom boom (That) [x2]
Boom boom boom [x2]

[Taboo]
I'm on the supersonic boom
Y'all hear that space shit zoom
When when I step inside the room them girls go apeshit, uh
Y'all stuck on super A-shit
They're no fast stupid a bit
I'm on that HD flat
This beat go boom boom pow

[Apl.de.ap]
I'm a beast when you turn me on
Into the future cybertron
Harder, faster, better, stronger
Sexy ladies extra longer, cuz
We got the beat that bounce
We got the beat that pow
We got the beat that 808
That the boom boom in your town

[Fergie]
People in the place
If you wanna get down
Put your hands in the air
Will.I.am drop the beat now

[Will.I.am]
Yep yep
I be rockin' them beats (Yep, yep)
I be rockin' them beats (Yep yep yep, yep)

Here we go, here we go
Satellite radio
Y'all getting hit with (Boom boom)
Beats so big I'm steppin on leprechauns
Shittin' on y'all you with the (Boom boom)
Shittin' on y'all you with the (Boom boom)
Shittin' on y'all you with the...
This beat be bumpin' bumpin'
This beat go boom boom

Let the beat rock
Let the beat rock
Let the beat r...

This beat be bumpin' bumpin'
This beat go boom boom

[Fergie]
I like that boom boom pow
Them chickens jackin' my style
They try to copy my swagga
I'm on that next shit now
I'm so three-thousand and eight
You so two-thousand and late
I got that boom boom boom
That future boom boom boom
Let me get it now

Boom boom boom (Gotta get that) [x4]

Boom boom boom (That) [x2]
Boom boom boom [x2]

Let the beat rock (Let the beat rock)
Let the beat rock (Let the beat...)
Let the beat r... (Let the beat rock, rock, rock, rock)

lyrics forever – killing me inside

I hope you know
But I always try
To be a good man untill my last breathe
I can pretend
The feeling for you
You make me feel like I’m free again

Let me kiss you
Let me hold you

Every step you take
Every word you say
And every game you play
I’ll be watching you

‘Cause my love for you forever

I rip my heart out
Want this love from you
‘Cause you are the one untill my last breathe
I can pretend the feeling for you
You make me feel like I’m free again

Let me kiss you
Let me hold you

Every step you take
Every word you say
And every game you play
I’ll be watching you

‘Cause my love for you forever, forever, forever, forever

Every step you take,
Every word you say

And every game you play
I’ll be watching you

Every step you take,
Every word you say

And every game you play
I’ll be watching you

Forever…

Beskap ( Javanese Clothing )

Beskap is a kind of formal men's shirts in the Javanese tradition Mataraman to be worn on formal occasions or important. Clothing boss was introduced at the end of the 18th century by the kingdoms in the region Vorstenlanden but then spread to various parts of its cultural influence.

Beskap shaped thick shirt, no collar fold, usually dark, but almost always innocent. The front shape is not symmetrical, with buttoned sideways pattern (not perpendicular). Depending on the type, there are different pieces on the back, to anticipate the existence of a keris. Beskap always combined with jarik (long cloth wrapped around to cover the legs.

PARIS STORY AND PARIS STYLES

Thanks to Paris-Story, visitors will rediscover, almost relive, the highlights of Parisian history. They will see how the heritage of the capital was gradually formed, and how architecture, lifestyles, music, etc, developed over the centuries, from the Roman period to present days.
Paris-Story is an exclusive musical show in multivision shown on a panoramic screen. In 45 minutes it retraces the joys and dramas of 2000 years of the capital's history, from its foundation to the present. A thousand and one pictures of Paris succeed each other, exploring the rich architecture of its monuments, set against the kind of music which gave rhythm to Parisian life. An ultra-modern cinema theatre, specially designed for the show, with a digital sound system and headphones for simultaneous interpretation in eleven languages, enables visitors to enjoy in great comfort the spectacular effects of this panoramic audiovisual show, screened by 25 projectors : multivision, superposition of images, reminder of dates, special graphic effects.

• A variety of illustrated topics
Paris-Story is not a documentary but an educational and highly entertaining show focusing on a variety of topics : the daily life of days gone by, the fashion and architectural styles of different periods, the socio-economic context ...
• A moving programme
This ballet of images is accompanied by musical excerpts illustrating the various periods : from the organ music of Saint-Saens to Jacques Dutronc, and including, of course, Verdi, Lully and Edith Piaf. Thanks to its digital sound system and sophisticated equipment to amplify low keys, the organs of Notre Dame and the canons of the Revolution are reproduced to perfection. These musical excerpts, selected on the advice of the Baroque Music Centre of Versailles, help visitors to appreciate music, whether it is from classical repertories, church choirs or French variety shows.
Paris-Story has set up in the reception hall an exhibition, open to everyone, on the evolution of architectural styles in Paris, starting from the founding of the capital.

Rabu, 30 Maret 2011

artikel active and passive voice

When I returned home I dusted off old college grammar books, determined to study this thing called "passive voice." As I did, I discovered the workshop leader gave us excellent advice.
I found passive voice is easy to recognize and cut from my writing. I also learned removing it breathes life and flare into my work. Eliminating passive voice pares excessive words from the piece and causes the words to race along through action.
Passive voice almost always uses a form of the verb "to be." "To be" indicates an object "is"–it simply exists. There is no action, therefore the sentence is passive, or is said to be in "passive voice."
The forms of the verb "to be" are: is, are, was, were, am, be, been, and being. Forms of "to be" can also hide in contractions such as it’s, they’re, you’re, wasn’t, weren’t, and aren’t.
Passive voice dulls writing in three ways. First, action comes through the verbs, pushing the story onward and pulling the reader along. Passive verbs provide no action. No pushing. No pulling. So the action slows or stops.
Second, passive voice generally requires more words, which slow down the action. Just as a pot of simmering soup becomes more flavorful and potent as excess water boils off, so our writing becomes more intense and sharp as we "boil off" excess words. Flavorful, potent, intense, sharp writing is something readers like and editors love.
Third, passive voice obscures or omits the actor and therefore, is less direct and often vague or confusing. Active voice, on the other hand, is direct and dynamic.
To cut passive voice from your writing, start by identifying every occurrence of a passive verb in your manuscript. I check my work for passive voice as one of my final editing steps. If I’m working on a long work like a novel, I break it up into manageable pieces, such as doing one scene or chapter at a time.
If you’re working with a hard copy (on paper), use the list of "to be" verbs provided above and circle every form of the verb throughout your manuscript.

active and passive voice

Active Voice
Kalimat aktif (active voice) adalah kalimat dimana subject-nya melakukan pekerjaan.Active Voice sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Contoh :
• Ayumi eats takoyaki (Ayumi makan takoyaki)
• Takeshi meets Shizuka everyday
• She buys a book.
• They played football.
• He brings some books.
• We fertilize the soil every 6 months.
• He meets them everyday.

Passive Voice
Kalimat pasif (passive voice) adalah kalimat dimana subjeknya dikenai pekerjaan oleh objek pekerjaan.Passive voice sering digunakan pada surat-surat kabar, artikel-artikel di majalah, dan tulisan-tulisan ilmiah.
Contoh :
• Takoyaki is eaten by Ayumi (Takoyaki dimakan Ayumi)
• Shizuka is met by Takeshi everyday
• A book is bought by her
• Football was played by them
• Some book are brought by him
• The soil is fertilized by us every 6 months.
• They are met by him everyday.

Rumus : Subject + be + Verb3 + by + Object + modifier
Penggunaan kalimat pasif:
a. ‘By’ digunakan dalam kalimat pasif apabila pelaku pekerjaan perlu untuk diketahui.
Contoh: ‘Love addict’ was sung by Vamps
b. Kalimat pasif digunakan apabila tidak perlu diketahui pelaku pekerjaan.
Contoh: The streets are cleaned every day.
c. Kalimat pasif digunakan apabila kita tidak tahu atau lupa siapa pelaku pekerjaan.
Contoh: The police was murdered.
d. Kalimat pasif digunakan apabila kita lebih tertarik dengan pekerjaan (action) daripada siapa pelaku pekerjaan.
Contoh: A new departement store is being built.
e. Kalimat pasif dapat digunakan untuk menghindari kalimat yang janggal atau tidak sesuai
dengan tata bahasa.
Contoh: When she arrived home a police arrested her.Lebih baik :When she arrived home
she was arrested (by a police).




Pola active dan passive voice pada tiap tenses

Kamis, 24 Februari 2011

Articles Adverbial Clause


Maturity Not Judges by Regulated Calender

Getting old is a must, but growing up is an option. I read this tagline a few years ago in an advertisement board on the street and I think it’s perfectly true. Getting older is something that all of us will undergo, but growing up and have the maturity to deal with life not something that can’t be arranged by a schedule. Maturity deals with several aspects in life and none of them will work out unless we choose to work them out.
The first aspect of maturity is the ability to be punctual. Being late occasionally is natural, but being late constantly is a habit which shows how immature a person is. If someone wants to be considered mature, he must have the ability to prioritize activities to avoid being late; for example, for appointments.
The next aspect of maturity is the way a person deals with problems. Problems are probably the most significant sign adluthood. How someone faces them can reveal the truth of the person’s mature mentality. A mature grown up is expected to be able to face problem with a direct and not evasie approach. Feeling afraid when troubles come to a person’s life is a natural reaction that cannot be avoided, but he must be able to know that he is a brave person and not a coward. In addition, someone's maturity can also be reflected in the solutions the person chooses to deal with those problems. Becoming too upset about some unfotunate situations or problems is also a sign of immaturity since a mature person knows that prolonged disappointments will only bring harm to himself.
Not giving up easily is another aspect of maturity. Having perseverance is the sign of maturity that some one has. There are many problems that a person has to deal with in his everyday life, and some of those problems may be difficult ones. It may take quite a long time to overcome those problems, but as a mature person, he must not give up before the solution is found.
In other words, a mature person will put the most extreme effort in all what he is undertaking. If he has managed to do so, he is already suitable to be considered mature.